MA LUGHATUL ISLAMIYAH

Jl. Raya Pantai Lombang Legung Timur
Batang-Batang Sumenep Madura

Santri Ideal: Berotak Jepang Berhati Ka'bah

Senin, 07 Pebruari 2022 ~ Oleh Rofiqi ~ Dilihat 979 Kali

Siapa yang tidak kenal sosok Bacharuddin Jusuf Habibie atau yang biasa kita sebut BJ. Habibie, seoarang intelektual Indonesia yang sekaligus juga mantan presiden ke-3. Kecerdasannya dalam dunia Iptek tidak perlu diragukan. Tidak hanya itu, kisah cintanya dengan Ainun (isterinya) sangat romantis dan inspiratif, tidak sedikit perempuan yang bermimpi punya pasangan setia seperti kesetiaan yang diperankan BJ. Habibie kepada Isterinya.

Kisah seorang BJ. Habibie memberikan pengaruh yang besar terhadap perkembangan sains modern, nasionalisme, dan tentu saja romantisme. Pada akhir tahun 1991 majalah Tempo memuat kabar yang berjudul Berotak Jerman Berhati Mekah. Hal tersebut tentu saja memberitakan banyak hal tentang peran seorang cendekiawan indonesia yang tampil di kancah global.

Berotak Jepang Berhati Ka'bah, lebih dari sekedar pernyataan simbolis tentang dua negara, melainkan tersirat makna bahwa islam harus mampu berdialog dengan keilmuan skolastik sehingga tercipta cendekiawan muslim yang tidak hanya agamis namun juga visioner. Sejarah telah menjelaskan bahwa era emas islam datang ketika agamawan tampil sekaligus sebagai ilmuwan. Beberapa tampil dengan kitab-kitab dan beberapa lainnya tampil dengan sciens.

Hari ini kita ketahui bahwa Jepang memegang kendali ekonomi dunia ke 3 setelah AS dan China.[1] Sisi lain di balik kebangkitan jepang dalam ekonomi dunia ialah filosofi Monozukuri, yakni sebuah konsep tentang bagaimana melakukan produksi barang yang unggul, bukan tentang kuantitas melainkan kualitas. Selain dalam dunia produksi barang, orang-orang jepang memiliki jiwa seni yang tinggi, kita bisa lihat buktinya dalam karya anime atau cartoon yang benar-benar telah menguasai jagat digital.

Sementara itu, Ka'bah kita tahu tidak bisa dipisahkan dari peradaban islam sebagai agama. Makkah atau Ka'bah merupakan patokan sejarah muncul dan berkembangnya peradaban islam pertama dunia. Hal ini tidak bisa lepas dari sosok Nabi Muhammad dan Ka'bah sebagai simbol pemersatu agama. Tentu saja kita akan satu paham bahwa penting menumbuhkan rasa cinta terhadap islam dengan sebenarnya cinta.   Berotak Jepang Berhati Ka'bah memiliki makna yang cukup sederhana, yakni bagaimana muslim kembali tampil sebagai seorang agamawan yang juga sekaligus ilmuwan yang produktif, sehingga dengan demikian, islam akan menemukan jati diri dan kembali ke zaman emas.

Berbicara mengenai islam, tidak lepas dari pembahasan tentang santri. sebagai generasi muslim yang sejati, santri harus bisa tampil seimbang antara keilmuan agama dengan sains. Sebab agama jika tidak mampu mengimbangi peradaban modern, maka tidak menutup kemungkinan nilai luhur agama akan pelan-pelan terkikis. IES Question harus benar-benar diasah demi peradaban yang agamis. Tampil sebagai agamawan saja tentu tidak cukup sebagai bekal di masyarakat yang modern, dan tampil sebagai ilmuwan saja tanpa dasar keislaman tentu juga berbahaya bagi peradaban agama. Berotak Jepang Berhati Ka'bah, sebuah konsep utopis tentang bagaimana menjadi santri ideal di masa depan.

Agama dan Science

Ismail Raji Al-faruqi seorang intelektual muslim produktif dari timur tengah, menggunakan konsep islamisasi ilmu untuk mencoba memadukan keilmuan islam dan umum, menurutnya pengetahuan umum/modern menyebabkan adanya pertentangan wahyu dan akal dalam diri umat islam, sehingga diperlukan adanya islamisasi pengetahuan. Selain itu, Amin Abdullah seorang filsuf tanah air melakukan hal yang sama, dengan menggunakan pendekatan integrasi-interkoneksi dirinya mencoba memadukan keilmuan islam agar mampu berdialog dengan keilmuan skolastik, sebab menurutnya islam sudah lama menutup diri dengan keilmuan modern, di mana hal tersebut tidak perlu dilakukan mengingat bahwa islam merupakan agama yang sempurna dan dapat terbuka dengan keilmuan apapun.

Kedua tokoh tersebut tentu bukan sekedar mengisi kekosongan dalam literasi keilmuan, mereka menggunakan dialektika yang memadai terlebih kajian tentang lingkungan sendiri. Artinya, kita dapat memetik sebuah konsep tentang islam dan Science sebagai sebuah jalan hidup yang harus sama-sama dikuasai demi terciptanya peradaban islam yang maju.

Santri sebagai agent of change dan agent of control diharapkan mampu untuk menyeimbangkan disiplin keilmuan tersebut di atas, menghapus dikotomi barat dan timur sebagai sebuah pendekatan baru agar kedua disiplin bisa maju dan berkembang bersama. Sehingga kemudian "Santri Ideal, Berotak Jepang Berhati Ka'bah" bukan lagi sebagai wacana yang absurd dan menakutkan.

Santri hari ini, pemimpin masa depan. Memberikan penekanan dogma dan agama kepada santri adalah sebuah keniscayaan, namun dalam beberapa bidang, santri dituntut agar selalu berkontribusi dalam keilmuan barat, sehingga dengannya mampu menciptakan pemahaman kontekstual yang memadai. Santri harus berani tampil dan membuka diri dengan apapun yang menjadi tantangan zaman sebagaimana yang telah dilakukan oleh ulama terdahulu.

 

DAFTAR PUSTAKA

Shafiq, Muhammad. Mendidik Generasi Baru Muslim: Yogyakarta. Pustaka Pelajar. 2000

khalil, Imanuddin. Pengantar Islamisasi ilmu Pengetahuan dan Sejarah: Jakarta. Media Dakwah. 1990

Google Wikipedia (https://id.wikipedia.org/wiki/Ekonomi_Jepang): diakses pada Minggu 6 Februari 2022

 

[1]https://id.wikipedia.org/wiki/Ekonomi_Jepang

KOMENTARI TULISAN INI

  1. TULISAN TERKAIT

KEPALA MASDRASAH

...

YOSEPHA KANANG T., S.Pd

Assalamu'alaikum wr.wb. Puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan Rahmat dan AnugerahNya sehingga website MA Lughatul Islamiyah ini dapat…

Selengkapnya

JAJAK PENDAPAT

Bagaimana pendapat anda terkait pelaksanaan UMBKS Online Tahun Pelajaran 2020-2021 di Lembaga MA Lughatul Islamiyah

LIHAT HASIL

PENGUNJUNG

Flag Counter

KAMI DI FACEBOOK