MA LUGHATUL ISLAMIYAH

Jl. Raya Pantai Lombang Legung Timur
Batang-Batang Sumenep Madura

Perjalanan Panjang Menuju Masa Depan 2

Sabtu, 05 September 2020 ~ Oleh Rofiqi ~ Dilihat 745 Kali

Part 2

***

Entah bagaimana kuceritakan kelanjutan perjalanan pendidikan dan kisah lain dalam hidupku, terlalu sempurna! Terimakasih Tuhan.

Kupikir ada baiknya kuceritakan sedikit tentang siapa aku. Sekali lagi namaku joko, panggil saja aku joko, nama itu sangat istimewa karena diberikan orang tuaku tepat di hari kelahiranku, terdengar biasa saja bukan? Sudahlah aku tidak mau berdebat tentang nama, sebab aku tau bahwa bagi beberapa orang termasuk juga anda yang membaca ini, nama hanya sebagai panggilan, pengenal dan pengganti wajah. Namun tidak bagiku.

Terlahir dari keluarga yang kaya raya gemah ripah membuat kehidupanku penuh bergelimang senyum dan tawa. Masih ingat? Bahwa aku pernah bercerita sebelumnya tentang diriku yang tampan dan keren maksimal ini? Jual mahal dengan semua perempuan yang mencoba mendekatiku. Itu benar, tapi itu dulu, dua tahun lalu tepatnya saat aku belum mencicipi bangku kuliah.

Terbiasa dengan kehidupan yang menyenangkan dan manja, kupikir begitulah seni hidup, bisa melakukan apa saja.

Hari ini, aku sudah duduk di bangku perkuliahan, memilih jurusan politik di salah satu kampus terbaik di jogja. Bergaul dengan banyak orang, mulai dari yang menjadi teman hingga yang pura-pura menjadi teman. Pergaulan bebas membuatku mengenal banyak hal, salah satunya bisa mengetahui siapa yang hadir setiap waktu dan siapa yang hadir saat ada maunya saja.

Semester empat menuju lima, pergaulanku melampaui batas kenormalan, tidak ada yang bisa mangontrolku, bahkan orang tuaku. Hidupku bebas seperti burung, cita- citaku juga hanya sebatas mimpi. Dulu ketertarikanku dalam dunia politik membuatku banyak belajar ilmu politik dan kenegaraan, namun seiring berjalannya waktu, semua menjadi serba abu-abu. Aku kehilangan banyak hal, bahkan mimpiku.

Banyaknya biaya yang harus dikeluarkan orang tuaku untuk memenuhi kebutuhanku membuat mereka jatuh miskin, bahkan mereka menyuruhku berhenti kuliah, dan mulai membantu perekonomian keluarga dengan bekerja serabutan, apapun asal dapat uang. Aku dan keluargaku mulai belajar bertahan hidup dengan meminjam di sana dan di sini, teman-temanku mulai menghindar sebab tak ada lagi yang dapat diambil dari laki-laki miskin sepertiku yang tak kehilangan segalanya, tapi nyaris.

***

Sabtu malam 20 April 2021, aku duduk bersantai di bangku taman kota Yogykarta, berpikir tentang diri sendiri, mulai mencoba membenahi pikiranku dan kembali ke tujuan awal, mengejar mimpi sampai menjadi orang penting di negeri ini.

“joko...” terdengar seseorang memanggil, suaranya tidak asing bagiku.

Perlahan aku menoleh ke sumber suara, kulihat seorang wanita berdiri di sampingku, dengan wajah yang benar-benar ku kenal. Dan tepat sekali dia adalah wati, adik kelasku saat masih sekolah di SMA favorit di kota sendiri.

“wati? Kamu wati adik kelasku dulu?” tanyaku memastikan.

“iya joko, ini aku... kamu sama saja seperti dulu, suka melupakan teman.” Katanya memancing pembicaraan.

Obrolanku dengan wati panjang malam itu, kita mulai membahas kejadian-kejadian konyol waktu masih kelas SMA. Dan parahnya, aku sampai tidak tau bahwa ternyata ia juga merupakan adik angkatanku di kampus yang sama denganku. Namun gemerlapnya pergaulan membuatku tidak sadar dengan keberadaannya.

“aku selalu lihat kamu dengan teman-temanmu, kemana mereka kok tumben?” tanyanya heran

“ya begitulah wati, mereka bukan temanku, mereka hanya berteman dengan hartaku. Panjang ceritanya” jelasku memutus pembicaraan tentang mereka yang hanya datang saat ada maunya.

***

Setelah pertemuan malam itu, kita semakin dekat dan aku mulai bercerita tentang banyak hal tentang perjalanan hidupku, mendengar semua pengakuanku akhirnya Wati memberikan tawaran pekerjaan kepadaku di tempat kerjanya sendiri, jadi kami berdua sering bertemu di tempat kerja, berangkat dan pulang bersama. Berkatnya aku tidak jadi memutuskan kuliah karena sudah punya penghasilan sendiri.

Dialah wati, teman kerja, teman kuliah dan teman hati. Kalian tidak perlu cemburu dengan kisah cintaku, kisah panjang perjalanan mengejar mimpi. Benar kata pepatah bahwa dibalik kesuksesan seorang lekaki, ada perempuan tangguh dibelakangnya. Kupikir dialah wanitaku, perempuanku.

Satu bulan setelah pertemuan kami di taman Malioboro kota Yogjakarta, kuberanikan diri untuk mengutarakan perasaanku, sebab dialah yang sebenarnya yang kubutuhkan. Dan aku sangat senang sebab dia juga memiliki perasaan yang sama denganku.

 

KOMENTARI TULISAN INI

  1. TULISAN TERKAIT
  • ...

    Puisi

    Kamis, 03 Desember 2020

KEPALA MASDRASAH

...

YOSEPHA KANANG T., S.Pd

Assalamu'alaikum wr.wb. Puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan Rahmat dan AnugerahNya sehingga website MA Lughatul Islamiyah ini dapat…

Selengkapnya

JAJAK PENDAPAT

Bagaimana pendapat anda terkait pelaksanaan UMBKS Online Tahun Pelajaran 2020-2021 di Lembaga MA Lughatul Islamiyah

LIHAT HASIL

PENGUNJUNG

Flag Counter

KAMI DI FACEBOOK